Keluarga Pesisir Belajar Raih Target Mimpi dengan Si Kompas Nelayan
Juni 20, 2024
Tahun 2023, MDPI telah berhasil memberikan pelatihan pengelolaan keuangan jangka panjang kepada keluarga pesisir melalui program Si Kompas Nelayan. Pelatihan ini dimaksudkan untuk menjawab isu ekonomi berkelanjutan pada masyarakat pesisir, yang pada praktiknya, sangat berhubungan erat dengan perwujudan perikanan berkelanjutan.
Mengenal Si Kompas Nelayan
Literasi keuangan keluarga nelayan menjadi pintu masuk kepada peningkatan ekonomi dan diversifikasi mata pencaharian. Program pengembangan kapasitas literasi keuangan dari MDPI saat ini telah memasuki fase kedua, dengan pengembangan permainan simulasi keuangan yang disebut “Si Kompas Nelayan”.
Si Kompas Nelayan merupakan singkatan dari “Simulasi Kelola Mimpi dan Asa Nelayan”. Seperti judulnya, permainan edukatif ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas keluarga pesisir dalam mencapai target keuangan dan mimpi jangka panjang.
Keluarga pesisir akan dilatih menentukan prioritas tujuan keuangan mereka dengan mengidentifikasi instrumen untuk mencapainya, seperti melalui pengembangan usaha, investasi aset, dan pendidikan.
Permainan edukasi yang menggugah target keuangan rumah tangga pesisir
Di tahun 2023, Pelatihan Literasi Keuangan Tahap Dua telah menyerap 111 peserta yang mewakili lebih dari 50 keluarga pesisir. Mereka berasal dari wilayah kerja MDPI di Maluku, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.
Peserta tidak hanya diajak bermain permainan saja, tetapi juga diajak untuk mengisi buku investasi harian untuk mencatat target jangka pendek, menengah, dan panjang mereka. Keluarga dapat memprioritaskan kebutuhan sehingga bisa menyisihkan pendapatan untuk ditabung berdasarkan mimpi dan target yang direncanakan. Keluarga nelayan juga direkomendasikan untuk memiliki sumber pendapatan selain melaut, seperti berwiraswasta.
Menyisipkan pesan perikanan berkelanjutan
Pelatihan Si Kompas Nelayan tidak hanya soal keuangan saja, tetapi juga mengandung pesan-pesan perikanan berkelanjutan. Peserta pelatihan akan diajak untuk bermain peran sebagai nelayan yang perlu mematuhi prinsip-prinsip perikanan berkelanjutan.
Misalnya, seiring berjalannya permainan, peserta akan menemukan peluang-peluang untuk membuat kelengkapan surat operasional melaut, dan pilihan tantangan untuk melepaskan spesies dilindungi dan mematuhi legalitas, dengan konsekuensi masing-masing dari pilihan yang diambil peserta.
Salah satu peserta pelatihan ini adala Yuliastuti, seorang pelaku usaha perikanan dan seorang ibu dalam keluarga nelayan di Sulawesi Selatan. Sebagai pelaku usaha perikanan, kini ia mengetahui bahwa kesehatan lingkungan dapat berpengaruh bagi usahanya, bahkan kesehatannya secara umum. “Konsep perikanan berkelanjutan dalam pelatihan mendorong saya untuk melaksanakannya, karena saya percaya bahwa kesehatan ekosistem berdampak bagi kesehatan ekonomi keluarga sendiri,” ujarnya.
Selama perjalanannya, pelatihan literasi keuangan mengalami berbagai pembelajaran dan tantangan. Salah satunya adalah minimnya akses permodalan lembaga keuangan formal dan informal yang akrab dengan keuangan keluarga pesisir. Ke depannya, MDPI akan mengembangkan model literasi keuangan yang ada agar ekonomi keluarga pesisir dapat berjalan secara berkelanjutan.
Pelatihan Si Kompas Nelayan akan dilanjutkan di 2024 untuk meraih lebih banyak keluarga nelayan.
Bantu kami membangun masa depan yang lebih berkelanjutan bagi perikanan dengan berdonasi untuk MDPI.
Dengan dukungan Anda, kami dapat terus membawa perubahan jangka panjang bagi nelayan skala kecil dan masyarakat pesisir di Indonesia.