Oleh: Alief Dharmawan
Sejak tahun 2020 salah satu program kerja MDPI adalah pembentukan Koperasi Nelayan. Sejauh ini MDPI telah memfasilitasi pembentukan 9 koperasi dengan total anggota koperasi sebanyak 500 orang yang tersebar di 7 provinsi wilayah kerja MDPI. Sebanyak 97 perempuan menjadi anggotanya, tidak sekedar menjadi anggota biasa, sebagian besar dari mereka terlibat dalam kepengurusan koperasi dan sebagai pengelola unit usaha koperasi.
Koperasi Nelayan binaan MDPI telah menjalankan beberapa usaha, antara lain:
- Koperasi Segare Harapan Jaya di Desa Seruni Mumbul, Lombok Timur mengelola usaha jual beli logistik melaut, jual beli hasil laut, bank sampah dan perkreditan.
- Koperasi Muda Mandiri di Kelurahan Toro, Bone mengelola usaha jual beli logistik melaut dan perkreditan.
- Koperasi Nelayan Bupolo Bersatu di Desa Waprea, Buru memiliki usaha jual beli sembako.
- Koperasi Nelayan Latamiha Indah Bersatu, Desa Waelihang memiliki usaha jual beli logistik melaut dan jual beli hasil laut.
- Koperasi Nelayan Tuna Bersaudara Mandiri di Desa Tamilouw, Maluku tengah menjalankan usaha simpan pinjam/perkreditan.
- Koperasi Nubula Ma Cahaya di Kelurahan Jambula, Kecamatan Rua, Ternate memiliki usaha jual beli BBM-Oli dan jual beli hasil laut.
- Koperasi Nelayan Tuna Mandiri di Desa Salumpaga, Tolitoli memiliki usaha jual beli logistik melaut.
- Koperasi Nelayan Tuna Bisa Mandioli di Desa madapolo Timur, Halmahera Selatan memiliki usaha jual beli hasil laut.
Beberapa koperasi telah memberikan kredit kepada kelompok istri nelayan untuk modal merintis usaha, misalnya Koperasi Kembali Muda Mandiri di Bone memberikan pinjaman kepada kelompok ibu-ibu untuk modal memulai usaha ikan asap dan ikan dempo (ikan asin khas Bone), Koperasi Segare Harapan Jaya di Lombok memberikan pinjaman modal untuk memulai usaha penjualan ikan.
Setelah dua tahun berjalan, beberapa kendala yang masih dihadapi pengurus koperasi yaitu:
- Melengkapi administrasi koperasi
- Pelaporan pajak
- Pelaporan keuangan koperasi
- Persiapkan dan pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Selebihnya diakui oleh para anggota, banyak manfaat yang mereka rasakan dengan terbentuknya koperasi, antara lain:
- Memudahkan dalam memenuhi kebutuhan logistik melaut
- Membantu mereka memperoleh pinjaman modal usaha
- Memudahkan mereka dalam penjualan hasil melaut dengan harga yang bersaing dengan pengepul lain
- Para istri nelayan yang menjadi anggota koperasi mendapat wadah positif untuk mendapatkan tambahan penghasilan dengan terlibat dalam pengelolaan usaha koperasi
Apa kata mereka tentang koperasi nelayan?
“Hadirnya koperasi memudahkan anggota menjual hasil tangkapannya, dibandingkan sebelumnya harus menempuh jarak 9,5 km untuk menjual tuna ke pabrik, dan mudah mendapatkan kebutuhan operasional melaut seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), Oli dan Es,” ungkap Sumarno Efedi selaku Manajer Koperasi Bubula Ma Cahaya di Ternate.
Dina Rukmana merupakah salah satu dari banyak perempuan yang terlibat dalam pengelolaan koperasi, tepatnya sebagai Bendahara Koperasi Segare Harapan Jaya. Menurutnya, “Sejak adanya koperasi, kami jauh lebih hemat untuk biaya transportasi, karena jarak koperasi yang dekat dan persediaan alat serta kebutuhan melaut yang lengkap.”
“Selamat Hari Koperasi! Terima kasih karena dengan adanya koperasi sudah membantu kami dalam hal penyediaan logistik melaut kami! Jaya Koperasi!” Rustang – Ketua Koperasi Kembali Muda Mandiri, Bone.
Tanggal 12 Juli 2022 merupakan Hari Koperasi Nasional. Telah 75 tahun koperasi berdiri di Indonesia dan menjadi wadah untuk gerakan ekonomi rakyat atas asas kekeluargaan. Memperingati Hari Koperasi ke-75, besar harapan semoga koperasi dapat terus berperan dalam membangun kemandirian dan perekonomian bangsa, khususnya bagi keluarga nelayan di seluruh pesisir Indonesia.
Dirgahayu Koperasi Indonesia!