Sejak tahun 2013, MDPI bekerja untuk perikanan skala kecil. Kami telah mendorong kegiatan perikanan berkelanjutan hingga satu dekade lamanya. Hal ini kami lakukan demi kesejahteraan masyarakat pesisir dan sumber daya perikanan di seluruh Indonesia.
Menuju babak baru perjalanan kami, MDPI tetap berkomitmenuntuk membangun inovasi, kemitraan inklusif dan adil, dan mengatasi tantangan-tantangan perikanan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Berikut adalah beberapa tonggak sejarah dan pencapaian penting MDPI selama satu dekade.
Perjalanan MDPI dimulai dari mimpi besar Aditya Utama Surono, direktur pertama kami. Bersama dengan Putu Juliani, Momo Kochen, Stephani Mangunsong, dan Wildan, ia merintis MDPI di tahun 2012.
Cikal bakal organisasi kami berawal dari program tanggung jawab sosial Anova Food USA “Fishing and Living”. Setahun kemudian, MDPI menjadi organisasi independen dengan misi mewujudkan perikanan berkelanjutan dan bertanggung jawab, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir di Indonesia.
Pada tahun 2013, MDPI mendirikan wilayah kerja pertamanya di Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Bone. Kami memulai beberapa inisiatif untuk mendukung praktik pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Beberapa kegiatan awal kami di antaranya Fishery Improvement Project, pendataan perikanan, program observer, dan teknologi pemantauan jarak jauh.
Komitmen kami pada teknologi perikanan tertuang pada pengembangan aplikasi I-Fish, sebuah sistem informasi inisiatif proyek USAID IMACS project.
I-Fish diluncurkan tahun 2013 dan menjadi sebuah terobosan inovasi dalam pengumpulan dan diseminasi data perikanan skala kecil. Data dari aplikasi ini kemudian digunakan sebagai dasar pembuatan kebijakan pengelolaan perikanan.
MDPI membentuk wadah kolaboratif bagi para pemangku kepentingan perikanan yang bernama Komite Pengelola Data Perikanan. Wadah ini merupakan cikal bakal Komite Pengelola Bersama Perikanan yang mencakup isu perikanan lebih luas.
MDPI dan Anova mendampingi empat kelompok nelayan skala kecil di Ambon dan Buru dalam meraih sertifikasi ekolabel Fair Trade USA. Pencapaian ini merupakan sertifikasi Fair Trade pertama untuk boga bahari.
Melalui program Fair Trade, MDPI mendukung perikanan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat pesisir yang tergabung dalam rantai pasoknya.
MDPI adalah salah satu kontributor utama dalam pengelolaan perikanan di Indonesia. Kami aktif mendukung pembentukan kebijakan perikanan, khususnya dalam penyusunan Strategi Pemanfaatan Tuna Tropis.
Dokumen Strategi Pemanfaatan kemudian dirilis tahun 2023. Strategi ini merupakan sebuah kerangka payung besar yang mengatur kebijakan perikanan berkelanjutan di Indonesia.
Pada tahun ini, MDPI pertama kali menandatangani nota kesepahaman dengan KKP. Hal ini memperkuat kerja sama kami dalam mewujudkan perikanan berkelanjutan. Sebagai mitra independen, MDPI aktif bekerja sama dengan para pemangku kepentingan daerah dan pusat.
Kami meluncurkan TraceTales™, sebuah teknologi ketelusuran produksi ikan dengan sistem penyimpanan dan pemindaian data yang dapat diakses oleh produsen dan konsumen. Teknologi ini kemudian dikelola oleh PT Sahabat Laut Lestari tahun 2020.
MDPI bersama Anova Food dan Harta Samudra kemudian menerima piala SAP Innovation Awards kategori Social Hero 2019 untuk pencapaian ini.
MDPI membawa diskusi KPBP ke ranah nasional di tahun 2019. Hal ini kami lakukan agar isu perikanan daerah bisa mendapatkan perhatian di ranah pusat, serta sebaliknya. Pertemuan KPBP Regional menjadi wadah sinergi para pemangku kepentingan nasional untuk mewujudkan praktik perikanan tuna yang berkelanjutan.
MDPI mendirikan Sahabat Laut Lestari (PT SLL), yakni sebuah perusahaan sosial. Perusahaan ini kami bentuk untuk memperluas jangkauan TraceTales™ dan aktivitas perikanan yang berhubungan erat dengan pasar.
PT SLL telah berkembang signifikan, terkhususnya pada ranah perikanan berkelanjutan.
MDPI semakin memantapkan fokus pemberdayaan pesisir di tahun ini. Kami membentuk program Fisheries Community Organization dengan berbagai aktivitas utama. Hal ini mencakup pengkaderan agen pembawa perubahan perikanan, koperasi nelayan, peningkatan literasi keuangan, dan diversifikasi mata pencaharian pesisir.
MDPI bersama Anova dan Harta Samudra berhasil meraih sertifikasi Marine Stewardship Council. Kelompok Nelayan Fair Trade Buru Utara dan Maluku dampingan kami menjadi produsen tuna madidihang pancing ulur pertama yang tersertifikasi MSC di dunia.
MDPI mengembangkan permainan literasi keuangan pertama, Si Keong Nelayan. Permainan ini kami bentuk sebagai alat untuk memperkenalkan keuangan sederhana kepada keluarga nelayan. Melalui permainan ini, para pemain dapat mengasah kemampuan pengaturan keuangan mereka.
Slogan “Happy People, Many Fish” terdaftar di HAKI. Slogan ini mencerminkan dedikasi kami terhadap misi mensejahterakan masyarakat pesisir dengan perikanan berkelanjutan.
MDPI memfasilitasi perizinan rumpon legal pertama di Indonesia. Rumpon ini dimiliki oleh nelayan pancing ulur Koperasi Tuna Bisa Mandioli Cooperative di Maluku Utara. Legalitas ini diperlukan untuk menjamin praktik perikanan yang bertanggung jawab.