“Anak Muda, Manggurebe Maju!” Sebuah Ikrar Kawula Muda Maluku dalam Menghadapi Perubahan Iklim

Oleh: Zaki Tristi

Suara ombak memecah keheningan suasana pagi Negeri Tehoru. Rintik hujan yang menemani gelapnya malam kini telah siap disambut udara hangat khas pesisir. Suara dari aktivitas masyarakat di pesisir pantai mulai sahut menyahut. Terlihat gerombolan jibu-jibu[1] menunggu bobong bersandar ke tepian membawa ikan-ikan segar untuk kembali dijual ke pasaran.

Di bawah sinar matahari yang terik sekelompok anak muda berkumpul di pantai Pulau Seram. Mereka adalah peserta Sekolah Lapang Tatihu (SELAT) Muda Maluku, kegiatan yang digagas oleh Yayasan Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI) untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang perubahan iklim dan perikanan berkelanjutan. Selama enam hari, mulai 14 hingga 19 Mei 2024, para peserta ini akan menjalani berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan mereka dalam isu-isu lingkungan yang krusial bagi masa depan mereka dan generasi mendatang.

Anak muda menggambar situasi desa dan melihat permasalah desanya
Anadi, salah satu peserta SELAT Muda Maluku mempresentasikan hasil kerja kelompoknya tentang refleksi perubahan iklim di lingkungan pesisirnya

Dalam dunia yang didominasi oleh media sosial dan gaya hidup ‘rebahan’, cara menarik minat generasi Z dan milenial untuk fokus pada pembelajaran yang serius adalah tantangan tersendiri. Namun, semangat dan antusiasme mereka tampak jelas sejak hari pertama, menjadikan tantangan itu menguap dengan sendirinya. Kegiatan ini tidak hanya menyajikan materi melalui presentasi, tetapi juga melibatkan peserta secara langsung dalam praktek di lapangan, kerja kelompok, dan berbagai metode interaktif lainnya.

Seorang penulis muda Ambon yang juga menjadi salah satu peserta SELAT Muda Maluku, Candra, mengaku awalnya ragu untuk bergabung. “Saya pikir ini hanya akan menjadi kegiatan yang membosankan dengan banyak teori,” katanya sambil tersenyum. Namun, semua keraguannya hilang ketika ia melihat cara pembelajaran yang diterapkan. “Kami diajak langsung ke lapangan, melihat dan merasakan sendiri dampak perubahan iklim pada komunitas pesisir. Ini benar-benar membuka mata saya.”

Pemetaan wilayah di desa pesisir
Candra dan Atik melakukan pemetaan di Negeri Tehoru sebagai tahapan awal dalam analisis dan pemetaan potensi wilayah pesisir.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta diajak untuk menggali data langsung di lapangan, menggunakan media gambar untuk menuangkan ide-ide mereka, dan terlibat dalam diskusi yang mendalam. Setiap hari, ada sesi refleksi di mana tim fasilitator dan pendamping mengevaluasi kegiatan agar lebih efektif. Metode pembelajaran yang variatif ini berhasil membangkitkan semangat peserta dan membuat mereka tetap fokus.

Baca juga: Intip Keseruan Staf MDPI yang Dapat Beasiswa Pelatihan di Amerika!

Citra, salah satu champion[2] dari Negeri Tehoru, Pulau Seram, bercerita tentang pengalamannya. “Saya selalu peduli dengan lingkungan, tapi tidak tahu harus mulai dari mana. SELAT Muda Maluku memberikan saya banyak wawasan dan alat untuk bisa berbuat lebih banyak bagi lingkungan sekitar,” ujarnya penuh semangat. Ia berharap bisa menerapkan ilmu yang didapatkan untuk menggerakkan komunitasnya dalam upaya perikanan berkelanjutan.

pembacaan puisi di depan kelas oleh peserta
Salah satu peserta terjauh, Anti, menunjukkan bakatnya dalam berpuisi di tengah-tengah sesi kelas.

Proses rekrutmen peserta kegiatan dilakukan dengan hati-hati, memastikan bahwa mereka yang terlibat memiliki motivasi dan pengaruh di komunitasnya. Para peserta dipilih dari berbagai wilayah kerja MDPI, termasuk Negeri Tehoru-Pulau Seram, Pulau Buru, Kota Ambon, dan Kota Masohi. Setiap peserta membawa latar belakang dan keahlian khusus yang berbeda-beda, memberikan warna dan perspektif baru dalam diskusi dan praktek di lapangan.

wawancara masyarakat pesisir
Peserta SELAT Muda Maluku mewawancarai masyarakat Negeri Tehoru sebagai tahapan analisis dan pemetaan potensi wilayah pesisir.

Pada akhir kegiatan, para peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan baru tetapi juga membentuk jaringan yang kuat di antara mereka. Mereka berjanji untuk tetap terhubung dan saling mendukung dalam upaya mereka untuk mempromosikan perikanan berkelanjutan. “Kami adalah generasi yang akan menghadapi dampak paling besar dari perubahan iklim. Kami harus mulai bertindak sekarang,” tegas Anti, salah satu peserta terjauh yang mengikuti SELAT Muda Maluku ini. Anti dengan penuh semangat melakukan perjalanan laut dan darat dari Desa Sole, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat. “Saya membawa harapan besar dari apa yang saya dapatkan di sini untuk dibagikan kepada ayahanda saya yang seorang nelayan, kini saya sudah paham bagaimana perjuangannya selama ini yang harus bertarung dengan perubahan iklim,” imbuhnya.

Namun, pembelajaran ini tak berhenti di situ. Setelah melewati enam hari penuh inspirasi, para peserta diminta merealisasikan ide-ide yang mereka dapatkan ke dalam tindakan nyata di komunitasnya masing-masing, melalui Rencana Tindak Lanjut (RTL). Selama tiga bulan ke depan, mereka bisa memilih untuk bekerja secara berkelompok atau perorangan dalam mengimplementasikan kegiatan yang telah direncanakan. Untuk mempermudah, setiap pengajuan ide akan didampingi oleh tim fasilitator, yang akan membantu mereka menyusun kegiatan yang efektif dan terencana. RTL yang diajukan akan melalui proses kajian ulang oleh tim fasilitator dalam bentuk diskusi tertutup.

Arroyan Suwarno, Community Organization Coordinator MDPI sekaligus fasilitator kegiatan ini, mengungkapkan bahwa para peserta menghasilkan banyak ide brilian. “Tidak ada ide yang salah, hanya perlu sedikit penyesuaian dalam pendekatan atau aktivitas agar lebih realistis dan sesuai dengan bidang yang digeluti,” ujar Arroyan.

Baca juga: Kolaborasi dan Sinergi Tidak Hanya Menjadi Pemanis Kata, Kemandirian Kelompok Nelayan Fair Trade USA di Selatan Pulau Seram Menunjukkan Taring Suksesnya

Salah satu contoh ide menarik datang dari Agus, seorang kepala sekolah MTs di Negeri Yaputih, Seram, yang juga peserta kegiatan. Ia membagikan rencana tindak lanjutnya kepada tim fasilitator, dengan fokus pada kampanye yang ditujukan kepada anak muda dan siswanya. “Kami akan menjalankan kampanye tentang dampak perubahan iklim yang melibatkan pelajar dan anak muda dari beberapa desa pesisir di Selatan Pulau Seram. Ini adalah hasil dari pembelajaran yang kami peroleh selama enam hari di SELAT Muda Maluku,” kata Agus dengan penuh semangat.

dua orang siswa sedang presentasi di depan kelas
Suasana presentasi kelompok dalam SELAT Muda Maluku.

Kegiatan SELAT Muda Maluku telah membuktikan bahwa dengan metode pembelajaran yang tepat, generasi muda dapat diarahkan untuk peduli dan berperan aktif dalam isu-isu lingkungan. Antusiasme dan semangat yang ditunjukkan para peserta menjadi bukti bahwa masa depan perikanan berkelanjutan di Maluku berada di tangan yang tepat. MDPI berharap kegiatan ini terus berkembang, menjangkau lebih banyak anak muda, dan membangun generasi yang peduli serta siap bertindak untuk lingkungan.

Agustina Nilam Ratnawati, Fisheries Community Organization Lead MDPI, memiliki harapan besar bahwa para peserta SELAT Muda Maluku akan menjadi inspirator di komunitas pesisir mereka. “Melalui kegiatan ini, MDPI berharap mereka lebih memahami perikanan berkelanjutan dan perubahan iklim, serta bagaimana perubahan iklim dapat berdampak besar pada keberlanjutan perikanan. Anak-anak muda ini akan menjadi aktor penting dan yang paling merasakan dampaknya jika perubahan iklim tidak terkendali,” ujar Nilam. Ia juga berharap kegiatan SELAT Muda ini dapat terus berlanjut dan diperluas ke lokasi-lokasi kerja MDPI lainnya.

foto bersama dengan drone memegang bendera kegiatan
Foto bersama seluruh peserta SELAT Muda Maluku bersama para fasilitator.

——–

[1] Jibu-Jibu adalah sebutan lokal untuk profesi perempuan penjual ikan di Maluku.

[2] Champion adalah proyek yang digagas MDPI bagi orang-orang yang mau bergerak dan turut menggerakkan komunitas pesisir menuju arah yang lebih baik, dapat disebut juga sebagai kader.

Simak cuplikan video kegiatan SELAT Muda Maluku berikut!