Perkuat Riset, MDPI Kolaborasi dengan Pusriskan

JAKARTA- Akhir 2018 ini ditutup oleh Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI) dengan satu capaian yang membanggakan. MDPI berkolaborasi dengan Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam penguatan riset untuk pengelolaan perikanan sekala kecil.

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan langsung oleh Direktur Eksekutif MDPI Saut Tampubolon dan Kepala Pusriskan Toni Ruchimat, bertempat di Gedung Pusriskan Jakarta pada Jumat (28/12). Fokus dari kerja sama kali ini adalah pada peningkatan peran nelayan kecil dalam pelaksanaan praktik penangkapan ikan secara bertanggung jawab dengan memanfaatkan peluang pasar.

Direktur Eksekutif MDPI Saut Tampubolon mengatakan, kerja sama MDPI dan Pusriskan ini dilakukan dalam rangka penguatan pada riset. Termasuk di dalamnya adalah penguatan pengumpulan data ilmiah untuk menghasilkan komposisi data yang akurat. “Di dalamnya ada data hasil tangkapan, pemakaian umpan hidup, interaksi spesies ETP (endangered, threatened, and protected) pada perikanan tuna handline pada nelayan kecil,” kata Saut.

Data ilmiah ini, kata Saut, digunakan untuk mendukung proses sertifikasi tuna madidihang atau tuna sirip kuning serta data pelengkap scientific report terkait tuna handline kepada RFMO (Regional Fisheries Management Organizations), yakni WCPFC (Western and Central Pacific Fisheries Commission) dan IOTC (Indian Ocean Tuna Commission).

Bentuk penguatan riset tersebut nantinya akan berupa workshop, lokakarnya, focus group discussion (FGD) yang membahas tentang isu-isu ilmiah serta tantangan pada perikanan tuna skala kecil. Di dalam kerja sama ini, lanjut Saut, termasuk dalam adanya penguatan akses pasar internasional bagi produk Indonesia yang berasal dari nelayan kecil. Yakni melalui dukungan penyediaan data ilmiah untuk memperoleh sertifikat Fair Trade dan Marine Stewardship Council (MSC), sertifikat hasil tangkapan ikan (SHTI), serta sertifikat lainnya. “Kami juga akan fokus pada Harvest Strategy untuk nelayan kecil. Termasuk mendukung pelaksanaan rencana aksi RPP Tuna, Cakalang, Tongkol dan Fisheries Improvement Program (FIP),” kata Saut.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan riset terhadap pengelolaan perikanan skala kecil bisa lebih baik dan berkembang. Sehingga hasil riset bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bersama, terlebih bagi pemerintah untuk pengambilan kebijakan yang tepat sasaran.(*)

 

Written by: Mohammad Syifa